SPMB dan Lonjakan Perubahan KK, Warga Pangkalpinang Ramai Sinkronisasi Data Kependudukan

0


BANGKAPOS.COM, BANGKA — Menjelang dan selama Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) 2025, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pangkalpinang mencatat adanya peningkatan signifikan dalam pengajuan perubahan data Kartu Keluarga (KK) oleh masyarakat. 

Ini diduga berkaitan erat dengan sistem zonasi yang diterapkan dalam pendaftaran sekolah, di mana lokasi tempat tinggal menjadi salah satu indikator utama penentuan sekolah tujuan.

Kepala Disdukcapil Kota Pangkalpinang, Darwin mengungkapkan bahwa secara umum pergeseran atau perpindahan penduduk di awal tahun, dari Januari hingga Mei tidak menunjukkan lonjakan yang mencolok. 

Namun, terjadi peningkatan tajam pada permohonan sinkronisasi dan pembaruan data kependudukan. Terutama yang berkaitan dengan kecocokan data nama orang tua, anak, tempat dan tanggal lahir.

“Biasanya masyarakat sudah mengantisipasi satu tahun sebelumnya jika ingin pindah domisili, karena dalam sistem SPMB ada ketentuan domisili minimal satu tahun. Jadi yang kita lihat sekarang adalah meningkatnya kesadaran tertib administrasi kependudukan, bukan pindah domisili secara mendadak,” jelas Darwin kepada Bangkapos.com, Rabu (11/6/2025).

Ia menambahkan bahwa lonjakan permohonan perubahan data paling terasa mulai April hingga Mei, menjelang masa pendaftaran SPMB. 

Hal ini menurutnya mencerminkan keinginan masyarakat untuk memastikan seluruh data dalam KK telah sesuai, agar tidak terkendala dalam proses pendaftaran anak ke sekolah.

Berdasarkan data Disdukcapil Pangkalpinang, tercatat jumlah KK baru yang diterbitkan pada Januari 2025 sebanyak 337, dengan perubahan KK sebanyak 916. Pada Februari, terbit KK sebanyak 352 dan perubahan KK sebanyak 990.

Sementara pada Maret, jumlah terbit KK menurun menjadi 250, dengan perubahan KK sebanyak 659.

Tren mulai meningkat pada April dengan 279 KK baru dan 754 perubahan. Puncaknya terjadi pada Mei, dengan 362 KK baru dan 1.023 perubahan KK. Hingga awal Juni, sudah tercatat 48 KK baru dan 177 perubahan KK, dan jumlah ini masih berpotensi bertambah seiring mendekatnya waktu pendaftaran SPMB.

Sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik memang mendorong masyarakat untuk menyesuaikan domisili dengan lokasi sekolah yang dianggap favorit. 

Namun, dengan persyaratan satu tahun domisili, banyak warga memilih jalan lain: memastikan data kependudukan mereka rapi dan akurat agar tidak terganjal secara administratif.

“Yang paling banyak diajukan itu sinkronisasi data keluarga. Mungkin karena ada perbedaan penulisan nama atau tanggal lahir antara akta lahir dan KK, itu yang mereka perbaiki sekarang,” tutur Darwin.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya administrasi kependudukan yang valid, Disdukcapil berharap masyarakat tidak hanya tertib saat momentum SPMB, tetapi juga untuk kebutuhan layanan publik lainnya di masa mendatang. 

“Kami Pemerintah Kota Pangkalpinang pun terus mengimbau masyarakat agar segera melakukan perbaikan data jika menemukan ketidaksesuaian, mengingat data kependudukan kini terintegrasi dengan berbagai sistem layanan negara,” tambahnya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)


Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul SPMB dan Lonjakan Perubahan KK, Warga Pangkalpinang Ramai Sinkronisasi Data Kependudukan, https://bangka.tribunnews.com/2025/06/11/spmb-dan-lonjakan-perubahan-kk-warga-pangkalpinang-ramai-sinkronisasi-data-kependudukan.
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Ardhina Trisila Sakti

Leave A Reply

Your email address will not be published.

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com